Ternak ikan air tawar dinilai prospektif dibudidayakan sebagai peluang usaha yang bisa dijalankan untuk menambah penghasilan.
Demikian hal itu dikatakan oleh Ketut Prihantoro, salah seorang peternak ikan lele dan nila dari desa Nglobo Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora. Usaha itu telah dijalankan tiga tahun.
“Ini usaha pribadi. Saya telah membudidayakan ikan lele dan nila selama tiga tahun. Prospeknya sangat bagus. Saya menerima pesanan dari beberapa rumah makan di Blora,” kata Ketut Prihantoro, di Jiken, Blora, Senin (27/8/2018).
Untuk pakan, kata dia, tidak mengalami kesulitan sehingga membantu pertumbuhan ikan. Karena sudah kerja sama dengan pengusaha pakan ikan.
“Waktu pemeliharaan ikan lele tergolong singkat, hal ini dikarenakan pertumbuhan ikan lele tergolong cepat dan perawatannya tidak sulit. Sedangkan ikan nila, dari induknya juga sama, cepat bertelur dan menetas,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini lebih dari sepuluh kolam ikan yang dipetak-petak untuk indukan, anakan dan perawatan pertumbuhan hingga siap dipanen.
“Untuk kebutuhan air, saya membuat sumur tanah. Kemudian airnya dialirkan ke kolam sesuai kebutuhan,” katanya.
Hanya saja, ia masih membutuhkan bimbingan baik dari dinas terkait maupun upaya lain yang bisa mempermudah budidaya ikan yang dilakukan.
“Misalnya, perlu sentuhan teknologi seperti kincir air, agar membantu memudahkan sirkulasi perawatan di kolam ikan,” kata dia.
Melalui pemerintah desa Nglobo, dirinya juga berupaya agar usahanya mendapat perhatian sehingga bisa dikembangkan tidak hanya secara konvesional, melainkan juga dengan digital.
Kepala desa Nglobo Sujatmiko, mengatakan, pihak pemdes setempat sudah mengadakan rembug bersama dengan Badan Usaha Masyarakat Desa (BUMDes).
“Sehingga ini nanti bisa didorong menjadi salah satu usaha masyarakat yang dikelola bersama BUMDes. Selain itu kami juga minta petunjuk dari pendamping desa dan tim ahli yang membidangi untuk keberlangsungannya ke depan,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Hastati salah seorang Tenaga Ahli Teknologi Tepat Guna (TATTG) Kemendes PDTT yang bertugas di Kabupaten Blora mengemukakan, pihaknya sudah melakukan identifikasi di lokasi kolam milik Ketut Prihantoro.
“Kami sudah melakukan identifikasi bersama Kepala Desa Nglobo. Apa yang disampaikan menjadi catatan, kemudian kami komunikasikan dengan dinas terkait potensi yang ada untuk mendapat tindak lanjut,” kata Hastati.
Dikatakannya, salah satu yang perlu diperhatikan yakni pembenahan administrasi.
“Dengan administrasi yang baik, harapannya akan memudahkan melakukan pengecekkan data, seperti jumlah ikan yang hidup dan mati, ikan yang terjual, dan rata-rata pengeluaran untuk pakan serta pendapatan dan penjualan ikan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, melalui pos pelayanan teknologi (posyantek) yang telah disosialisasikan, ke depan bisa membantu antara lain terkait dengan memberikan layanan teknis, informasi, dan promosi tentang berbagai jenis teknologi tepat guna (TTG) kepada masyarakat.
“Harapannya bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai jenis produk yang dihasilkan serta menjadi jembatan masyarakat sebagai pengguna TTG dalam rangka pemanfaatan TTG,” ujarnya. (Dinkominfo Kab. Blora).