Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakikan) Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah menggelar pesta patok/panen pedet (anak sapi) di lapangan desa Palon, Kecamatan Jepon. Acara dibuka langsung oleh Bupati Blora Djoko Nugroho, Rabu (28/11/2018).
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Ir. Wahyu Agustini, dalam laporannya menyampaikan tujuan dilaksanakan acara yaitu promosi produk peternakan unggulan daerah, khususnya ternak sapi potong.
“Kabupaten Blora memiliki populasi ternak sapi terbanyak se provinsi Jawa Tengah. Yakni 231.045 ekor,” jelasnya.
Tujuan berikutnya, untuk turut mensukseskan program nasional Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) di Kabupaten Blora. Kemudian, sebagai wahana pembinaan dan motivasi peternak sapi potong.
“Pesertanya adalah pedet (anak sapi) hasil program Upsus Siwab tahun 2017 dan 2018 dari berbagai desa sekitar, meliputi Desa Palon, Semampir, Kemiri, Turirejo, kecamatan Jepon,” kata Wahyu Agustini.
Target Upsus Siwab tahun 2018, menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Wayu Agustini, sebesar 100.000 akseptor. Dengan realisasi sampai dengan bulan September 2018 sudah mencapai 100 persen (selesai).
“Pada tahun 2018 ini Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora meminta alokasi tambahan untuk bulan Oktober hingga Desember 2018 sebesar 36.000 dan disetujui sebesar 28.000,” ujarnya.
Adapun realisasi capaian kinerja Upsus Siwab sampai dengan 26 November 2018 dari target 100 ekor, realisasi 100.286 ekor dengan capaian inseminasi sebesar 115.353 dosis.
Sehingga, lanjutnya, Biaya Operasional Pelaksanaan yang tersedia sampai dengan akhir Desember 2018, tinggal 12.647 dosis dari 128 dosis atau sudah direalisasikan 115.353 dosis.
Pada tahun 2019 Upsus Siwab masih berlanjut, dengan target Kabupaten Blora tetap sejumlah 100.000 akseptor dengan biaya perasional sesuai dengan service per conception sebesar 120.000 dosis.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa tengah, Ir. Agus Wariyanto dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan pesta patok/panen pedet yang diikuti 400 ekor pedet (anak sapi).
“Kami mengapresiasi bahwa Kabupaten Blora merupakan sentra populasi sapi potong tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Sehingga patut berbangga, karena menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan sapi potong,” kata Agus wariyanto.
Meski di wilayah Blora, klimaksnya kering namun nyatanya bisa panen pedet.
“Di situasi keterbatasan, bisa mengembangkan sapi potong. Didukung kerja keras insemintor yang luar biasa,” tandasnya.
Menurutnya, Blora sebagai sentra, akan dibentuk claster-claster perwilayahan bibit yang dilaksanakan tahun 2019. Selain itu dibentuk lumbung pakan sapi serta peningkatan sumber daya manusia. Termasuk, sekolah usaha peternakan rakyat.
Bupati Blora Djoko Nugroho dalam sambutannya mengemukakan bahwa sapi sangat penting membantu program peningkatan ekonomi.
“Memang, di Blora pusatnya sapi. Bagaimana caranya bisa bernilai ekonomi, bisa menyekolahkan anak. Maka sapi harus dijaga kesehatannya,” ucap Bupati Djoko Nugroho.
Setiap ada mahasiswa KKN dari perguruan tinggi (IPB), kata Bupati, ditempatkan di desa Palon. Bahkan BUMDes yang menerima bantuan bibit sapi.
“Ayo semua maju. Biar pada kaya semua,” ujarnya.
Bupati Djoko Nugroho, berharap ada investor yang mengembangkan Rumah Potong Hewan (RPH) moderen di kabupaten Blora.
“Saya berharap ada investor RPH moderen di Blora,” tandasnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa Kabupaten Blora termasuk wilayah stunting, sehingga berpesan kepada masyarakat untuk meningkatkan gizi dan mengatur pola makan.
Pada kesempatan itu, Bupati Djoko Nugroho berkenan memberikan suntikan vitamin pada induk sapi. Demikan pula kepala Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa tengah, Ir. Agus Wariyanto. Kemudian dilanjutkan oleh petugas kesehatan hewan.
Para peternak juga mendapatkan bantuan konsentrat pakan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora. (Dinkominfo Kab. Blora).