Limbah kayu jati dimanfaatkan membuat kerajinan miniatur kapal oleh Heri (41), salah seorang perajin asal Kelurahan Kauman RT 05 / RW 02 Kecamatan Blora. Dari usaha kerajinan yang digelutinya memunculkan produk miniatur kapal pinisi Heri Craft.
“Semula saya berprofesi sebagai pengemudi bus malam. Namun saya melirik ada peluang membuat kerajinan dengan bahan limbah kayu jati. Akhirnya saya tertarik dan memilih membuat kerajinan miniatur kapal,” kata Heri, di Blora, Kamis (21/7).
Untuk memulai usahanya, kata dia, pada awalnya bermodalkan Rp500 ribu. Uang itu untuk membeli bahan limbah kayu dari beberapa perusahaan kayu atau mebel serta piranti lainnya.
“Saya tawarkan harga Rp200 ribu hingga Rp2 juta, tergantung ukuran dan kelengkapannya, seperti ditambah lampu dan asesoris lainnya,” ujarnya.
Meski baru berjalan tiga bulan, menurut Heri, hasil kerajinannya sudah dipesan penggemar miniatur kapal dari sejumlah wilayah.
“Dibeli dari Bandung, Pontianak, Bali, Surabaya, Pemalang dan masih ada order luar kota yang masih dalam proses pembuatannya,” ucapnya.
Selain membuat minatur kapal Pinisi, ia juga membuat miniatur rumah pohon yang dijual dengan harga Rp250 ribu. Hanya saja, Heri enggan menyebutkan berapa hasil penjualan tiap bulan. Alasannya, yang penting bisa menyalurkan hobinya.
Dalam pengerjaan kerajinan, kata dia, ditemani seorang tetangga bernama Babang Pey yang bertugas memberi asesoris seperti lampu dan pernik lainnya sehingga lebih menarik. (Dinkominfo Kab. Blora )