Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blora menggelar musyawarah olahraga kabupaten (musorkab) di ruang pertemuan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Blora, Selasa (18/12/2018).
Musyawarah diselenggarakan menyusul berakhirnya masa bhakti kepengurusan KONI Blora periode 2014-2018. Musorkab dibuka langsung oleh Bupati Blora Djoko Nugroho dengan tema “Patriot Olahraga Adalah Jiwa Ragaku”.
Dalam sambutannya, bupati Djoko Nugroho antara lain mengemukakan bahwa prestasi olah raga berbanding lurus dengan kesejahteraan, kemampuan dan anggaran suatu wilayah.
“Bahwa prestasi olahraga itu berbanding lurus dengan kesejahteraan, anggaran dan kemampuan suatu wilayah daerah,” kata Bupati Djoko Nugroho.
Ketika bicara olahraga, lanjut bupati, tidak ada lagi beda bendera, beda partai politik.
Hanya saja, kata Bupati Djoko Nugroho, keputusan KONI sering berubah-ubah. Pihaknya ingin KONI bikin aturan yang jangan diberlakukan menjelang pertandingan.
“Asal ada lomba, bisa diduga tuan rumah yang meraih juara. Dan itu jangan dilakukan di Pati Raya atau di Kabupaten Blora. Sebaiknya pakai standar aturan yang sudah berlaku saja,” kata Bupati Djoko Nugroho.
Menurut bupati, ambruknya olahraga dibikin kita sendiri. Pelatih yang tidak bisa membuat senang atlet, itu bukan pelatih.
“Blora top. Saya katakan top, Ayo bangkit. Ketua pengcab yang kira-kira tidak bisa, istirahat saja. Ambruknya olahraga dibikin kita sendiri,” tegasnya.
Kepada peserta musorkab, Bupati menyampaikan agar dilaksanakan secara sportif.
“Kalau ada yang lebih baik dari ketua sebelumnya (Hery Sutiyono), silahkan dipilih. Selamat mengikuti musyawarah, semua untuk Blora,” ujarnya.
Kepada atlet disabilitas yang meraih juara, kata Bupati, akan diberikan hadiah yang besarnya sama dengan atlet Porprov Jateng.
Pada kesempatan itu, Bupati Djoko Nugroho, menyampaikan bahwa sekretariat KONI Blora akan dipindah, yakni menempati kampus IV Poltekkes Blora.
Pada kesempatan yang sama Ketua KONI Provinsi Jawa Tengah Subroto dalam sambutan yang disampaikan Wakabid Organisasi KONI Jateng, Huen Kartiwan antara lain menyampaikan dalam forum musyawarah olahraga kabupaten, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan.
Yakni, evaluasi pelaksanaan program 2014-2018. Menetapkan program kerja empat tahun ke depan (2019-2023). Dan, memilih pengurus KONI masa bhakti 2019-2023.
Dalam kurun waktu empat tahun, menurut Subroto, tentu ada program yang dapat berjalan dengan baik, namun demikian karena ada suatu hal, ada program yang kemungkinan belum dapat berjalan sesuai rencana karena sesuatu sebab.
“Idealnya, memang semua program berjalan dengan baik,” katanya.
Hasil pembinaan prestasi olahraga di Kabupaten Blora, lanjutnya, dapat dilihat pada hasil mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XV Tahun 2018 di Surakarta.
“Kabupaten Blora meraih 17 medali emas, 20 medali perak dan 31 perunggu. Menduduki peringkat 11 dari 35 daerah di Jawa Tengah,” jelasnya.
Sedangkan pada porprov tahun 2013 di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Blora meraih 16 emas, 11 perak dan 16 perunggu.
“Suatu prestasi yang patut disyukuri, dan dibanggakan karena ada peningkatan, tentu hasil tersebut sebagai hasil kerja keras, dan dukungan dari semua pihak yang terkait,” ujarnya.
Untuk menggali potensi atlet di Kabupaten Blora, lanjut Subroto, dimohon kepada Bupati Blora untuk menyediakan anggaran dan sarana prasana olahraga melalui APBD maupun kebijakan yang mampu menumbuhka inisiatif para pengusaha serta pihak yang berkemampuan untuk membangun fasilitas olahraga di Kabupaten Blora.
“Kepada pengurus KONI Kabupaten Blora yang telah berhasil menyelenggarakan musorkab dan telah menyelesaikan tugas pengabdiannya, kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua KONI Kabupaten Blora Hery Sutiyono masa bhakti 2014-2018 dalam sambutannya antara lain menyampaikan, suka dan duka dijalani bersama dengan seluruh cabang olahraga dalam memperjuangkan prestasi olahraga di kabupaten Blora sebagai tugas dan bentuk tanggung jawab bersama.
“Kami sadari belum mampu memenuhi harapan masyarakat kabupaten Blora secara optimal. Karena gagal masuk 10 besar Porprov XV Jateng 2018. Dan, hanya menduduki peringkat 11,” kata Hery Sutiyono.
Walaupun, lanjutnya, perolehan medali kontingen kabupaten Blora meningkat 52 persen, yaitu dari 48 menjadi 68 medali.
Disela-sela acara diserahkan cindera mata dari KONI kabupaten Blora kepada Bupati Djoko Nugroho, KONI Jawa Tengah, Forkopimda Blora dan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata serta pengurus cabang olahraga lainnya. Musorkab dipimpin oleh ketua panitia H. Setiyono.
Sekadar diketahui, KONI Blora mengakomodir 32 cabang olahraga. Hadir pada musorkab, ketua dan pengurus KONI Kabupaten Pati, Rembang dan Grobogan. (Dinkominfo Kab. Blora).