Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, berlangsung sederhana. Puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan online menggelar tasyakuran di Balai Wartawan di kompleks GOR Mustika Nomor 1 kabupaten Blora, Sabtu (9/2/2019).
Acara tersebut sekaligus dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Ketua PWI Kabupaten Blora, Wahono, mengemukakan berbeda dengan agenda tahun 2018. Pada tahun 2019, meski berlangsung sederhana namun melalui tasyakuran dan doa bersama diharapkan bisa mendorong profesionalisme jurnalis di era digital.
“Tahun ini Hari Pers Nasional dipusatkan di Surabaya, Jawa Timur. Tema peringatan yang diambil tahun 2019 yakni Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital,” katanya.
Kehadiran pers saat ini dinilai sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan sektor usaha kecil dan menengah, terutama dalam menghadapi kemajuan zaman dan arus digitalisasi yang sangat pesat.
Wahono juga menyampaikan, menjelang pesta demokrasi Pemilu 17 April 2019, pihaknya akan akan mengawal melalui informasi yang bijak sesuai dengan ketentuan.
“Menjelang pemilu 2019, kami siap mengawal,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora Drs. Sugiyono, M.Si dalam sambutan HPN mengemukakan di era informasi, era keterbukaan dan era kebebasan dituntut untuk lebih dewasa.
“Di era informasi, era keterbukaan dan era kebebasan dituntut untuk lebih dewasa. Sehingga kita tidak lagi salah ukur, harus kemana kita melangkah,” katanya.
Apalagi, lanjutnya,profesi wartawan sangat penting, terutama untuk penyampaian informasi.
“Informasi dapat membentuk opini masyarakat. Dan opini itu kalau dibentuk negatif maka hasilnya akan negatif, demikian sebaliknya jika positif maka hasilnya juga positif. Ini tergantung dari pena-pena jurnalis,” jelasnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, yang perlu diperhatikan yang pertama adalah media, sudah legal apa belum. Kita harus instrospeksi. Kalau ada kekurangan persyaratan, secara bertahap dicukupi.
“Sehingga media kita harus benar-benar legal. Jangan sampai ada dugaan, seperti media atau tabloid yang beredar di tempat ibadah belum lama ini, tapi diduga tidak ada yang mengakui. Kami harapkan di Blora tidak terjadi, ” ujarnya.
Kemudian, yang ke dua, lanjut Kepala Dinkominfo Blora, adalah profesi wartawan harus diperhatikan.
“Sebagaimana disampaikan oleh Ketua PWI Blora, wartawan itu harus profesional. Menjaga kode etik. Semoga profesi ini bisa dilaksanakan dengan baik, partisipasinya bisa dinikmati oleh masyarakat di Blora khususnya,” kata Sugiyono.
Dijelaskannya, menurut rencana ada tahun 2020 Dinkominfo Blora akan dibangun gedung baru. Dan salah satu ruangannya direncanakan untuk wartawan.
“Saya berkeinginan salah satu ruangan dari kami fasilitasi dan digunakan untuk wartawan. Sehingga wartawan tidak segan dengan kami dan apa yang menjadi kebutuhan bisa lebih cepat dikomunikasikan,” katanya.
Melalui HPN 2019, diharapkan insan pers lebih solid menjadi mitra pemerintah dalam informasi yang positif.
“Masukan saran dan kritik memang sangat diperlukan. Sekali lagi kami atas nama pemerintah kabupaten Blora mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2019,” katanya.
Usai acara dilakukan tabur bunga di makam wartawan terdahulu dipimpin oleh Ketua PWI Blora, Wahono. Di antaranya almarhum Bambang Sunaryo di tempat pemakaman umum Kelurahan Tegalgunung dan Imam Suparin di Kecamatan Cepu.
Hadir pada acara HPN di Blora, Forkopimda (Kodim dan Polres) Blora, Perwakilan Perhutani KPH Blora, KPH Cepu, KPH Randublatung, KPH Mantingan, pabrik gula Gendis Multi Manis (GMM), Iswara Migas dan Humas Setda Blora. (Dinkominfo Kab. Blora).