Aktor dan presenter televisi Helmy Yahya mengunjungi Kabupaten Blora. Salah satu agenda kunjungannya yakni ke rumah masa kecil sastrawan terkenal asal Blora, Pramoedya Ananta Toer di Jalan Sumbawa No. 40, Kelurahan Jetis, Kecamatan Blora. Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman, M.Si mendampingi kunjungan Helmy.
Ia disambut oleh Soesilo Toer, adik kandung mendiang Pramoedya Ananta Toer yang kini menempati rumah itu.
“Luar biasa, ternyata Pramoedya masih mempunyai rumah masa kecil di Blora yang kini ditempati adiknya. Ini aset yang bagus untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata edukasi, khususnya bagi mereka yang suka dunia sastra, menulis dan membaca. Sayang kalau tidak diberdayakan,” ucap Helmy Yahya, di Blora, Selasa (11/4).
Pria kelahiran Sumatera Selatan itu melihat-lihat koleksi buku peninggalan Pram, lukisan wajah Pram. Dirinya kagum ketika mengetahui mesin ketik yang digunakan Pram untuk membuat buku masih tersimpan baik.
“Ini mesin ketiknya Pram? Wah bangganya bisa melihat peninggalannya,” lanjut Helmy Yahya.
Ia juga masuk ke dalam kamar Pramoedya Ananta Toer yang semasa hidupnya digunakan untuk istirahat. Bahkan ia duduk di atas kasur dan merasakan suasana ruang segi empat yang sederhana itu. Berbagai judul buku yang mengisahkan perjalanan hidup Pramoedya karya Pak Soesilo Toer juga diborong.
“Hari lahir Pram tanggal berapa ya? Harus kita buatkan even besar disini biar bisa menarik wisatawan untuk datang ke Blora. Pram ini tidak hanya tokoh nasional lho, tapi internasional. Banyak artis yang ngefans dengan karya-karya Pram, seperti Shopia Latjuba dan Happy Salma. Kalau bisa kita datangkan mereka supaya ikut memeriahkan acara,” ujar adik kandung Tantowi Yahya itu.
Wabup Arief Rohman menyetujui gagasan Helmy Yahya. Menurutnya, Pemkab Blora ingin lebih dahulu menata kawasan rumah Pram yang ada di sudut pertemuan Jl. Sumbawa dan Jl. Halmahera. Bentuk rumah akan tetap dipertahankan sebagaimana aslinya, hanya saja akan dilakukan perbaikan di sejumlah bagian agar lebih nyaman.
“Apalagi kalau kamar Pram nanti boleh digunakan sebagai tempat menginap bagi para tamu dari luar. Pasti mereka akan sangat senang, bisa tidur di ruangan yang digunakan idolanya untuk mencari inspirasi dalam membuat karya sastra. Akan kita koordinasikan dahulu tentang ini,” ujar Arief Rohman.
Soesilo Toer, adik kandung Pramoedya mengatakan bahwa sebenarnya pihak keluarga ingin menghibahkan rumah ini kepada negara sebagai salah satu cagar budaya.
“Kami tidak melarang jika akan dibangun dan ditata sebagai objek wisata edukasi untuk para pecinta sastra. Hanya saja kami berpesan untuk tidak merubah bentuk asli rumah peninggalan orang tua Pram ini,” pesannya.
Ia mengatakan bahwa 30 April nanti adalah peringatan Haul Pram ke 11 dan akan diselenggarakan Festval Pramoedya di rumah tersebut. Berbagai acara akan digelar mulai dari kegiatan doa bersama, kesastraan hingga pentas seni budaya.
“Kala tanggal lahirnya 6 Februari 1925, kalau mau dibuatkan event tahunan di hari kelahirannya kami sangat senang,” jelasnya.
Kawasan rumah tersebut kini dipakai untuk Perpustakaan PATABA (Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa) ini. Ada banyak cerita dan kenangan tentang kehidupan masa kecil Pram. (Dinkominfo Kab. Blora).