Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah terus memberi perhatian kepada komunitas difabel atau penyandang disabilitas yang tergabung dalam organisasi Difabel Blora Mustika (DBM) agar mereka bisa mandiri dan beraktifitas layaknya orang normal.
Salah satunya yang dilakukan oleh Wakil Bupati H. Arief Rohman, M.Si, Senin (25/2/2019). Ia mendatangi sekretariat DBM di Desa Kamolan, Kecamatan Blora Kota. Kedatangannya untuk melakukan pendampingan dan memberikan semangat kepada para difabel yang sedang mengikuti pengukuran bantuan tangan mekanik.
Di empat itu ada enam orang difabel yang mengikuti pengukuran alat bantu, meskipun sebenarnya masih banyak yang membutuhkan bantuan kaki dan tangan palsu. Pengukuran dilakukan oleh Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D) Jawa Tengah, yakni Vita dan suaminya.
Ghofur, salah satu penyandang disabilitas sekaligus Ketua DBM mengatakan bahwa data sementara ada 635 orang difabel di Kabupaten Blora. Namun belum semua didata menurut kekurangannya, sehingga butuh pendataan agar lebih enak untuk mengajukan bantuan kaki atau tangan palsu.
Kali ini pihaknya bekerjasama dengan P3D Jawa Tengah untuk memperoleh bantuan tangan mekanik. Yakni tangan palsu yang bisa digerakkan untuk memegang suatu benda seperti gelas, botol dan sebagainya.
“Kami undang Mbak Vita dari P3D untuk datang ke Blora melakukan pengukuran tangan teman-teman difabel. Saat ini baru sembilan tangan, tiga pasang untuk tiga orang dan tiga tangan untuk tiga orang yang patah tangan sebelah. Harapannya nanti bisa lebih banyak lagi,” ucap Ghofur.
Melihat semangat Ghofur dan kawan-kawan yang ingin mendapatkan bantuan tangan mekanik ini, Wakil Bupati pun merespon. Pihaknya ingin mengusahakan pelatihan pembuatan kaki dan tangan palsu di Kabupaten Blora.
“Semangat teman-teman difabel Blora agar bisa hidup mandiri ini sangat luar biasa. Kita akan upayakan agar di Blora bisa dilaksanakan pelatihan pembuatan kaki dan tangan palsu, sekaligus bengkelnya agar teman-teman yang jumlahnya lebih dari 600 ini bisa mendapatkan alat bantu lebih mudah,” ucap Wakil Bupati.
Wakil Bupati akan mencoba mencarikan bantuan dari CSR beberapa organisasi yang bergerak di bidang sosial dan perusahaan besar yang ada di Kabupaten Blora.
“Akan coba kita carikan bantuan CSR dari beberapa organisasi dan perusahaan. Yang penting data difabelnya disiapkan dulu sebaik-baiknya, by name by addres, sekaligus disabilitas apa yang disandangnya. Agar dalam mengajukan bantuan CSR bisa lebih mudah. Tolong nanti Dinsos P3A Kabupaten Blora bisa mengawal proses ini,” lanjut Wakil Bupati.
Taufiq, salah satu difabel dari Desa Getas, Kecamatan Kradenan juga datang dalam kegiatan ini bersama istrinya. Ia juga ikut diukur tangannya untuk mendapatkan bantuan tangan mekanik.
“Alhamdulillah ini ada pengukuran tangan mekanik, semoga nanti dalam keseharian bisa lebih lancar ketika melakukan aktifitas. Saya sehari hari jualan, beli dagangan dari Ngawi untuk dijual di Desa saya. Semoga kedepan bisa lebih banyak lagi difabel Blora yang mendapatkan bantuan seperti ini,” ujar Taufiq.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, petugas P3D Jawa Tengah dan segenap anggota komunitas DBM. (Dinkominfo Kab. Blora).