Sebanyak 360 pelajar SMA N 1 Blora mengikuti pelatihan bela negara di satuan Batalyon Infanteri (Yonif) 410 Alugoro. Acara dihelat dalam kegiatan kemah berkarakter oleh sekolah setempat di mako yonif 410 Alugoro.
Tujuan utama dalam pelatihan bela negara adalah untuk membentuk karakter, disiplin dan rasa cinta tanah air sebagai penerus bangsa yang profesional dan proposional. Kegiatan berlangsung Sabtu (2/3/2019) hingga Minggu (3/3/2019).
Beberapa materi yang diajarkan dalam pelatihan bela negara di antaranya materi Peraturan Baris Berbaris, pengenalan senjata SS 1, cara tanggap darurat penolongan pertama dari kesehatan dan materi yel-yel.
Pabintal Yonif 410/Alugoro Kapten Inf Sunarta, salah satu pemateri, menyampaikan wawasan kebangsaan terhadap seluruh peserta di uula Yonif 410/Alugoro
Dikatakannya, wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan politik “devide et impera”.
Kendati demikian, lanjutnya, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.
“Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata,” ujarnya, di Blora, Sabtu (2/3/2019).
Dari kesadaran tersebut lahirlah pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional . Kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.
Tekad perjuangan itu lebih dipertegas lagi adanya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”.
Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Selain itu, Kapten Inf Sunarta juga menyampaikan tentang bahaya Komunis yang suatu saat bisa timbul kapan saja.
“Di era moderen saat ini kita harus tetap waspada untuk tetap berpegang teguh terhadap dasar negara Indonesia Pancasila,” tegasnya.
Ratusan pelajar SMAN 1 Blora, antusias mengikuti kegiatan dan materi yang disampaikan.
“Saya suka, bisa mengikuti kemah berkarakter. Bersama banyak teman dan sangat mengesankan,” kata Khusnul, salah seorang pelajar SMAN 1 Blora. (Dinkominfo Kab. Blora).