Tiga wilayah kecamatan di kabupaten Blora termasuk kelompok tiga besar dari 16 kecamatan yang warganya dijumpai nikah pada usia dini. Ketiganya adalah kecamatan Todanan, kecamatan Japah dan Kunduran.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Kabupaten Blora, Heru Eko Wiyono dalam acara sosialisasi pembangunan keluarga bersama mitra kerja tahun 2019 Generasi Berencana (Genre Ceria) di gedung pertemuan Sekar Arum Kecamatan Japah, Kamis (14/3/2019).
“Berdasarkan data bulan akhir bulan Desember 2018, pernikahan usia dini dari 16 kecamatan di kabupaten Blora sebanyak 114 pasangan. Yang termasuk kategori tiga besar paling tinggi yaitu di kecamatan Todanan, Japah dan Kunduran,” katanya.
Menurutnya, penyebab tingginya pernikahan dini belum diketahui dengan pasti. Hanya saja diduga antara lain pihak orang tua ingin anaknya nikah dibawah usia yang telah ditentukan karena ingin bebas mengurus anak.
Kemudian, ada dugaan akibat hubungan sex pra nikah sehingga menyebabkan kehamilan bagi anak perempuan sehingga mendorong untuk segera dinikahkan.
Masih menurut Heru, peran PIK-R dan program Genre serta adanya duta Genre diharapkan bisa ikut menekan dan mengantisipasi hal tersebut.
“Ke depan kami merencanakan terbentuknya Organisasi Generasi Berencana Blora (Orgen Blora). Sehingga bisa memiliki peran yang baik sebagai generasi di era milenial,” katanya.
Sosialisasi kali ini, lanjutnya, bermitra dengan komisi IX DPR-RI, BKKBN dan OPD terkait di Kabupaten Blora.
“Dalam hal ini ada BPKP, TP4D, BKKBN Provinsi Jawa Tengah dan Komisi IX DPR-RI serta dari Dalduk KB Kabupaten Blora. Yang ditujukan kepada Genre SMK Pelita Japah. Jadi acara ini tidak ada kaitanya politik atau kampanye,” jelasnya.
Dikatakannya, pada hari yang sama, selain di kecamatan Japah juga diselenggarakan dengan tema berbeda di Kecamatan Todanan.
Hal senada disampaikan oleh Agus Pujianto Kabid KB perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Di hadapan ratusan pelajar Genre Ceria SMK Pelita Japah, ia mengatakan di Jawa Tengah ada 34 ribu pasangan pernikahan usia dini.
“Nomor satu Kabupaten Grobogan, kemudian kabupaten Blora juga masih tinggi, serta kabupaten lainnya di Jawa Tengah, di antaranya kabupaten Tegal,” jelasnya.
Ia mengajak kepada ratusan Genre Ceria SMK Pelita Japah untuk menghindari perilaku hidup sex bebas hingga terjadi kehamilan yang berujung pada pernikahan usia dini.
“Ada beberapa orang tua yang ingin anaknya segera menikah agar bisa bebas dan tidak repot mengurus. Itu keliru. Padahal anaknya belum siap kerja. Akhirnya yang repot juga orang tua itu sendiri. Maka dari itu, bagi anak-anak agar mencari ijazah di sekolah baru nanti ijab sah,” jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada Genre SMK Pelita Japah untuk menghindari narkoba dan minuman keras beralkohol.
Pada acara itu Budi Wasono dari BPKP, Yuni Prawesti dari TP4D, Imam Suroso dari Komisi IX DPR-RI secara bergantian menjelaskan tugas pokok dan fungsi serta tujuan dalam pemerintahan.
“Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan adalah lembaga non departemen yang diminta untuk mengawal, membantu memperbaiki pengelolaan kegiatan baik di tingkat pusat, daerah hingga mengawal dana desa,” kata Budi Wasono.
Sedangkan Yuni Prewesti mewakili TP4D Kejati, menjelaskan beberapa tugas pengawasan yang dilakukan di antaranya pengawasan aliran kepercayaan di masyarakat dan pengawasan terhadap orang asing.
Ia berpesan kepada Genre SMK Pelita Japah, agar mengembangkan bakat untuk bekal meraih masa depan.
“Ingat, jangan mudah dirayu, kembangkan bakat,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Hambali, mewakili H. Imam Suroso anggota Komisi IX DPR-RI.
Sosialisasi dihadiri oleh Forkopimca Japah, Kepala Sekolah dan Guru SMK Pelita Japah serta tokoh masyarakat setempat. Acara dimeriahkan oleh sajian seni tari pencak silat SMK Pelita dan aneka doorprize yang disediakan oleh panitia.
“Saya selaku yang dituakan di SMK Pelita Japah, mengucapkan terima kasih kepada Komisi IX DPR-RI yaiti H. Imam Suroso, BKKBN dan Dalduk KB Blora. Dimana sejak tahun 2016 Genre SMK Pelita sudah dibimbing,” kata Sucipto, ST, Kepala Sekolah SMK Pelita.
Ikut menyemarakan Genre Ceria dan berbagi pengalaman, yakni duta Genre Blora putri dari jalur masyarakat tahun 2017 Aprilia Sunti Rosita Dewi dan Khoirun Nafa, duta Genre putra dari jalur pendidikan tahun 2018. (Dinkominfo Kab. Blora).