Pembukaan Festival Bambangan Cakil 2020 di pendopo Kridha Manggala balai desa Pengkoljagong Kecamatan Jati, Kabupaten Blora dimeriahkan dengan aneka pertunjukan seni tradisional dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sejumlah reportoar seni tari seperti Tari Bondan Payung oleh siswa SD N 1 Temuireng, Tari Rampak dan Tari Gambyong oleh Sanggar Seni Atika Salon Ngasemtanggung, dan Tari Indang oleh mahasiswa STAI Al Muhammad Cepu serta penampilan seni barong Singo Mustiko Nggopati dari Desa Klatak menjadi pemantik meriahnya pembukaan acara.
Kepala Desa Pengkoljagong dalam sambutannya menyampaikan tujuan digelarnya Festival Bambangan Cakil 2020 untuk melestarikan seni budaya agar generasi sekarang menyukai dan menganal seni budaya peninggalan para leluhur terdahulu.
“Jadi ini untuk melestarikan seni budaya dan mewujudkan Desa Pengkoljagong sebagai desa wisata,” ucapnya.
Sugiyono menyebut kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui video streaming via channel Youtube Pengkoljagong Sapta Pesona. Selain sejumlah penampilan seni ditampilkan dalam pembukaan festival ini. Di lokasi acara, sejumlah produk UMKM lokal juga ikut ditampilkan di stand yang telah disediakan.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora Slamet Pamuji, SH, M.Hum diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar M. Solichan Mochtar, SH, AP mengapresiasi terselenggaranya acara.
Bahkan dinilai menjadi pemantik tidak hanya upaya pelestarian seni tradisional, melainkan mendorong kreativitas dan inovasi karya seni sehingga bisa dimintai oleh generasi milenial dengan kepatuhan protokol kesehatan.
“Mewakili Bapak Kepala Dinporabudpar, kami sangat mengapresiasi dan mendorong terselenggaranya acara ini. Hal penting yang perlu dicontoh adalah kepatuhan protokol kesehatan. Terus berkarya meski di masa pandemi,” kata Solichan.
Pembukaan Festival Bambangan Cakil juga dihadiri Forkopimcam Jati, Kepala Dinas PMD Blora Hariyanto, S.IP, M.Si, Direktur Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI) Prof Marlock.
Kemudian General Manager PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) I Gusti Putu Ngurah Sedana, serta Staf Ahli Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Dr Suprapedi mewakili Menteri Abdul Halim Iskandar.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Supradedi menyampaikan apresiasinya atas Festival Bambangan Cakil 2020. Dirinya mengaku kagum, lantaran kegiatan seni skala nasional seperti ini justru muncul dari desa terpencil.
“Dua minggu lalu, kami mendapatkan undangan dari Desa Pengkoljagong. Kami mengapresiasi inovasi ini. Justru, gagasan semacam ini malah lahir dari desa terpencil, yang terletak di ujung selatan Kabupaten Blora,” ucapnya.
Untuk mewujudkan kemandirian dan kemakmuran desa, menurut dia, visi pembangunan harus dilaksanakan secara terintegrasi. Tak cukup hanya memajukan sektor wisata saja, namun juga harus bersamaan dengan penguatan ekonomi masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan.
“Maka, Kementerian Desa PDTT mengapresiasi Desa Pengkoljagong yang telah mengesahkan Peraturan Desa (Perdes) Pelestarian Lingkungan. Kami juga menyambut baik kerja sama Pemdes Pengkoljagong dan Prof Marlock yang akan melakukan penanaman 5 ribu bibit pohon nangka di desa ini,” tambahnya.
Menurut Suprapedi, dengan adanya penanaman bibit pohon nangka tersebut, nantinya secara langsung dapat menunjang perekonomian masyarakat desa. Di sisi lain, kelestarian alam dengan banyaknya pohon yang ditanam, akan semakin terjaga.
Festival Bambangan Cakil merupakan sajian tari klasik yang diadopsi dari cerita wayang kulit (Perang Kembang) menceritakan perang antara ksatria melawan raksasa.
Kegiatan itu diselengarakan oleh Karang Taruna didukung Pemdes Pengkoljagong berlangsung mulai tanggal 20 hingga 31 Desember 2020,
Festival Bambangan Cakil 2020 diikuti 30 tim yang berasal dari berbagai lokasi di tanah air. Peserta terjauh datang dari Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Setiap tim akan tampil sesuai jadwal yang telah ditetapkan panitia. (Dinkominfo Kab. Blora/Tim).