Seputar Blora

Mendulang Harapan Pengembangan dan Pengelolaan Objek Wisata Jati Denok


Sebuah pohon jati di hutan Kabupaten Blora, Jawa Tengah memiliki ukuran yang menakjubkan.
Masyarakat Blora menyebutnya pohon Jati Denok. Tak hanya di lingkup Indonesia, konon jadi pohon jati terbesar di dunia.L

Pada 23 Juni 2008, ada lima potensi daerah Blora, Jawa Tengah yang masuk dalam penghargaan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Pohon Jati Denok adalah salah satunya.

Jati Denok merupakan sebatang pohon jati yang diperkirakan setinggi 30 meter, memiliki lingkar keliling hampir 9 meter dan butuh setidaknya 7 rentangan tangan manusia dewasa untuk mencakupnya.Ada yang menyebut Jati Denok memiliki predikat T3,yaitu Jati yang tertua,terbesar dan termahal di Indonesia bahkan di dunia.

Konon jati Denok sudah berumur lebih dari 400 tahun dan nilai harga kayunya bisa mencapai lebih dari satu miliar rupiah.

Objek wisata Jati Denok berjarak 17 kilometer dari pusat kota Blora dan berada diatas bukit Kendeng Blora, lokasinya di petak 62, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Temetes, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanjang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung. Di desa Jatisari Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.

“Alhamdulillah, Saya ditemani Pak Sugeng Saptono, masih diberikan kesehatan dan kesempatan menikmati segarnya udara dan indahnya panorama di kawasan situs budaya Jati Denok,” ucap Ir. Bambang Sulistya, M.M.A., ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).

Di Jati Denok telah hadir Mashudi Asper KBKPH Temanjang KPH Randublatung dan Kuncoro Mantri Temetes serta Parkun petugas dari desa Jatisari kecamatan Banjarejo.

Menurut penuturan Mashudi di situs budaya Jati Denok bisa dijadikan tempat wisata yang menarik dan memesona karena bisa untuk tempat healing guna mengisi ulang energi dan menata hati.

Saat ini setiap libur masih banyak anak sekolah atau orang yang berkunjung ke Jati Denok untuk menikmati sensasi alam yang asri dan damai serta menghirup udara segar.

Bahkan di tahun 2024 ia telah mengadakan pesta kebun bersama keluarga besar KPH Randublatung yang dihadiri Administratur Randublatung, Herry Merkusiyanto Putro, S.Hut.

Sebenarnya di selain pohon jati Denok di sekitarnya masih juga ada pohon mahoni raksasa yang umurnya sudah ratusan tahun.

Ia meyakini kedepan kalau di situs Jati Denok akan dikelola menjadi tempat tujuan wisata andalan dan profesional di Kabupaten Blora.

Masih banyak peluang yang bisa dikembangkan untuk daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke Jati Denok, diantaranya sebagai tempat untuk perkemahan bagi para pelajar atau generasi milenial, tempat bermain flying fox dan sky bike atau sky ride.

Bahkan bila memungkinkan dibuka akses jalan ke tempat wisata air terjun di Kedung Mansur yang berjarak 2 kilometer dari Jati Denok.

Di Wisata air terjun Kedung Mansur atau grojogan Kedung Mansur pesona alamnya menarik dikelilingi oleh hutan jati dan udaranya segar.

Menurut keterangan kepala desa Jatisari, Jamin, air terjun kedung Mansur bukan hanya destinasi wisata tetapi juga tempat untuk kegiatan spiritual sehingga dulu dimanfaatkan sebagai tempat untuk sedekah bumi dan juga ada patung mbah jenggot sendang.

Berdasarkan penelusuran informasi di dua tempat tersebut telah memberi gambaran bahwa potensi wisata di Jati Denok dan air terjun Kedung Mansur sangat layak untuk di revitalisasi sebagai satu paket kunjungan wisata.

Plt. Camat Banjarejo, Heksa Wismaningsih S.STP,MH., menyampaikan untuk melakukan revitalisasi potensi wisata selain amenitas(sarpras dan akses) yang diperbaiki juga membangun kelembagaan pengelola tempat wisata.
Sedang untuk mengelola bisa disengkuyung antara perhutani, Pokdarwis, Bumdes serta Dinporabudpar.

Amenitas dan kelembagaan setelah siap kemudian merumuskan pengelolaan, promosi dan atraksi wisata.

Disamping itu juga adanya dukungan dan bantuan dari berbagai stakeholder guna mewujudkan perkembangan tempat wisata tersebut.

Bambang Sulistya hanya menitipkan harapkan kelak di masa yang akan datang ada paket wisata jeep Jati Denok tour di kabupaten Blora.

“Start di Pasar Sido Makmur dengan route Kampung Samin Klopoduwur, Jati Denok, air terjun Kedung Mansur dan terakhir di wisata Sumur pitu Pengging dusun Wadas desa Mojowetan Kecamatan Banjarejo,” tuturnya.

Untuk diketahui, dalam berbagai kesempatan Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, SIP., M.Si., selalu berikhtiar untuk mempromosikan potensi wisata Kabupaten Blora.

Salah satu obyek wisata yang berhasil viral adalah wisata Gua Terawang objek wisata alam di desa Kedung Wungu Kecamatan Todanan.

Sebenarnya Kabupaten Blora banyak potensi wisata yang perlu dilakukan upaya revitalisasi dengan melakukan kerja sama kemitraan ke pihak Perhutani atau pihak ketiga.

Karena kalau hanya mengandalkan dukungan dana dari APBD Pemkab tak akan mampu untuk membiayainya.

Oleh sebab itu Gus Arief, panggilan akrab Bupati Blora, akan terus berupaya menggali potensi wisata di Bumi Blora Mustika dengan menggandeng pihak swasta.

Bupati sudah menggagas salah satu potensi obyek wisata yang memiliki prospek cerah dan go international, yaitu untuk mempromosikan obyek wisata Jati Denok. (Tim).

    Berita Terbaru

    Mendulang Harapan Pengembangan dan Pengelolaan Objek Wisata Jati Denok
    17 Januari 2025 Jam 20:33:00

    Sebuah pohon jati di hutan Kabupaten Blora, Jawa Tengah memiliki ukuran yang menakjubkan....

    DPK Blora Gelar Rakor Lomba Konten Video Literasi 2025
    17 Januari 2025 Jam 15:55:00

    Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Blora menggelar rapat koordinasi (rakor) antar...

    CAKAP BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL
    17 Januari 2025 Jam 12:18:00

    Media sosial menjadi salah satu sarana komunikasi utama di era digital. Seiring berjalannya...