Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence atau lebih dikenal dengan nama AI telah memberikan banyak manfaat dalam kehidupan manusia, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor. Dengan kemampuannya untuk mengolah data secara cepat dan akurat, AI membantu perusahaan dan individu menghemat waktu serta biaya, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Teknologi ini memungkinkan otomatisasi dalam berbagai bidang, yang sangat menguntungkan dalam hal kecepatan dan ketepatan. Namun, meskipun AI menawarkan berbagai keuntungan, ada sejumlah ancaman dan dampak negatif yang perlu diperhatikan agar penggunaannya tidak merugikan masyarakat.
Salah satu ancaman utama yang timbul dari AI adalah hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi. Banyak sektor, seperti manufaktur, layanan pelanggan, dan transportasi, mulai menggantikan pekerjaan manusia dengan teknologi AI yang bisa bekerja tanpa henti dan lebih efisien.
Hal ini membuat perusahaan lebih memilih menggunakan AI, yang pada akhirnya menurunkan kebutuhan akan tenaga kerja manusia. Akibatnya, banyak pekerjaan yang sifatnya repetitif atau rutin menjadi terancam, meningkatkan angka pengangguran dan menciptakan ketidakstabilan sosial, terutama bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan khusus dalam bidang teknologi.
Selain masalah pengangguran, penggunaan AI juga menimbulkan ancaman serius terhadap privasi dan keamanan data pribadi.
AI membutuhkan data dalam jumlah besar untuk dapat berfungsi optimal, yang membuka peluang bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan data tersebut. Seperti yang telah dijelaskan dalam berbagai penelitian, data pribadi bisa jatuh ke tangan yang salah dan digunakan untuk tujuan jahat seperti pencurian identitas atau pemerasan.
Selain itu, AI juga memungkinkan pengawasan yang lebih intensif terhadap aktivitas individu tanpa persetujuan mereka, yang dapat mengancam kebebasan dan hak privasi setiap orang.
AI juga membuka jalan bagi pembuatan konten palsu, seperti video atau audio deepfake, yang sangat sulit dibedakan dari yang asli. Konten semacam ini sering digunakan untuk menyebarkan disinformasi, merusak reputasi orang, atau bahkan melakukan penipuan.
Penyebaran konten palsu ini dapat mempengaruhi opini publik, menciptakan kebingungan, dan merusak stabilitas sosial.
Ketika masyarakat terpapar informasi yang salah atau menyesatkan, kepercayaan mereka terhadap media dan informasi bisa terganggu, yang pada gilirannya dapat menciptakan kekacauan di tingkat sosial dan politik.
Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi AI juga membawa dampak negatif bagi kemampuan manusia dalam berpikir kritis dan kreativitas. Dalam beberapa bidang, pekerjaan yang dulunya membutuhkan pemikiran mendalam dan kemampuan memecahkan masalah kini digantikan oleh AI. Dengan semakin banyaknya tugas yang diserahkan kepada teknologi, manusia bisa menjadi malas dan kurang kreatif.
Jika terlalu bergantung pada AI, kemampuan dasar untuk beradaptasi dan menyelesaikan masalah secara mandiri bisa menurun, yang berisiko menghambat perkembangan keterampilan manusia di masa depan. AI juga meningkatkan risiko serangan siber yang lebih canggih dan sulit dideteksi.
Penjahat siber dapat memanfaatkan teknologi AI untuk membuat malware atau virus yang lebih kompleks, yang dapat merusak sistem keamanan dengan cara yang lebih efisien daripada sebelumnya.
Serangan semacam ini bisa menyebabkan kerusakan yang besar pada infrastruktur penting, mengancam data pribadi, dan mempengaruhi sektor-sektor yang bergantung pada teknologi digital. Oleh karena itu, penggunaan AI juga memerlukan peningkatan dalam sistem pertahanan dan keamanan untuk melindungi dari potensi ancaman siber yang semakin canggih.
Terakhir, kecerdasan buatan mandiri yang dapat membuat keputusan tanpa campur tangan manusia menambah kerumitan dalam pengelolaan teknologi ini. Meskipun AI mandiri menawarkan efisiensi tinggi, jika keputusannya tidak sesuai dengan etika atau kepentingan manusia, hal ini bisa menimbulkan risiko yang berbahaya.
Sebagai contoh, dalam pengambilan keputusan yang melibatkan keamanan atau etika, AI yang tidak diawasi bisa membuat pilihan yang merugikan manusia.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa AI tetap berada di bawah kendali manusia dan tidak membuat keputusan yang bisa berisiko tinggi bagi umat manusia.
Secara keseluruhan, meskipun AI menawarkan banyak manfaat yang dapat membantu kemajuan peradaban, ancaman-ancaman yang ditimbulkan oleh teknologi ini menunjukkan pentingnya pengelolaan yang hati-hati. Regulasi yang jelas dan kebijakan mitigasi yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan AI dilakukan secara etis dan bertanggung jawab.
Masyarakat juga perlu meningkatkan literasi digital agar dapat memahami risiko-risiko yang ada dan mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat. Pengelolaan yang bijaksana akan memungkinkan kita untuk memanfaatkan potensi AI secara maksimal tanpa mengabaikan potensi bahaya yang ada.
Penulis : Muhammad Ilham Dwi Prasetyo, Mahasiswa Universitas Islam Negri Walisongo Semarang jurusan Teknologi Informasi. Sedang menempuh pendidikan semester 5 dan melakukan magang mandiri di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blora.
Referensi :
1. portalpublikasi.id - Ancaman Artificial Intelligence (AI) bagi Masyarakat
2. stekom.ac.id - Wajib Tahu Bahaya AI (Artificial Intelligence)
3. vida.id - Dampak Negatif Artificial Intelligence
4. ugm.ac.id - Guru Besar UGM Paparkan Ancaman AI Paling Berbahaya
5. umn.ac.id - 5 Kelebihan dan Kekurangan Artificial Intelligence
6. rri.co.id - Ancaman Kecerdasan Buatan (AI) terhadap Umat Manusia
7. humic.telkomuniversity.ac.id - Dampak Buruk Penggunaan AI yang Perlu Diwaspadai
(Tim Dinkominfo Blora).